Kalaulah..
JANGAN SEBUT PERKATAAN KALAULAH
HUKUM MENYEBUT PERKATAAN "KALAULAH"
Hukum asal menggunakan perkataan "kalaulah" dan seumpamanya adalah harus. Namun demikian, jika penggunaannya merujuk kepada kekecewaan kerana tidak dapat menerima taqdir Allah SWT, maka ia adalah ungkapan yang dilarang sama sekali.
Sebagaimana firman Allah SWT:
أَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ لَا تَكُونُواْ كَٱلَّذِينَ كَفَرُواْ وَقَالُواْ لِإِخۡوَٰنِهِمۡ إِذَا ضَرَبُواْ فِي ٱلۡأَرۡضِ أَوۡ كَانُواْ غُزّى لَّوۡ كَانُواْ عِندَنَا مَا مَاتُواْ وَمَا قُتِلُواْ لِيَجۡعَلَ ٱللَّهُ ذَٰلِكَ حَسۡرَة فِي قُلُوبِهِمۡۗ
Maksudnya: "Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu seperti orang-orang kafir (orang-orang munafik) itu, yang mengatakan kepada saudara-saudara mereka apabila mereka mengadakan perjalanan di muka bumi atau mereka berperang: Kalau mereka tetap bersama-sama kita tentulah mereka tidak mati dan tidak dibunuh. Akibat (dari perkataan dan keyakinan mereka) yang demikian itu, Allah menimbulkan rasa penyesalan yang sangat di dalam hati mereka".
(Surah Ali Imran : 156)
Rasulullah SAW turut menjelaskan larangan tersebut menerusi sabdanya:
وَإِنْ أَصَابَكَ شَيْءٌ، فَلَا تَقُلْ لَوْ أَنِّي فَعَلْتُ كَانَ كَذَا وَكَذَا، وَلَكِنْ قُلْ قَدَرُ اللهِ وَمَا شَاءَ فَعَلَ، فَإِنَّ لَوْ تَفْتَحُ عَمَلَ الشَّيْطَانِ
Maksudnya: "Kalau engkau tertimpa musibah, janganlah engkau mengatakan: Kalau tadi aku lakukan begini, tentu jadinya akan begini dan begini, tapi katakanlah: Sudah takdir Allah, Allah melakukan apa sahaja yang Dia kehendaki. Kerana sesungguhnya kata "kalaulah" itu membuka pintu syaitan".
(HR. Muslim, no. 22664)
Ulasan
Catat Ulasan